Sabtu, 03 Agustus 2019

Rindu

Siapa tidak pernah merindu ? Tentu semua orang pernah merindu 
Karena kita tercipta dari sang pengasih 
Rasa yang akan terus memberontak untuk segera berjumpa 
Satu keadaan yang membuat kita bisa Gila 
Sampai sampai kita tak memperdulikan lagi apapun kata mereka
Ini memang nikmat ! Bagi mereka yang sedang dilanda dan didera

Tiada obat yang mujarab selain Temu 
Waktu,rasanya ingin diubah menjadi batu,agar tak beranjak pun bergerak hingga sampai klimaks laksana senggama 
Perpisahan adalah kata terhapus dalam kosa katanya 
Karena mati dirasa lebih mulia daripada musti bercerai dari Nya
Si pandai pun berubah menjadi goblok, 
Akal nya koplak! Untaian kata pun berantak!

Rindu itu bahasa kalbu 
Bukan ucapan gombal para penipu 
Sedetik tinggalmu, seribu tahun bagiku 
Sekali tatapmu, kulihat wajahmu dalam segala wujud sepanjang waktu ku, hanya aku dan dirimu yang ada dalam fana duniaku 
Cukup kita berdua saja seumpama raja dan ratu 
Begitulah kala rasa ingin jumpa tapi masih belum berpadu 

Tapi bagi kamu yang tak mampu menikmati rasa merindu,
Terkadang ini dianggap sebagai penyiksaan!
Diartikan satu beban hidup yang memberatkan! 
Sebenarnya Kamu hanya belum menemukan nikmatnya saja 
Sayang nya mereka belum mau tenggelam dalam rasa itu 
RINDU mereka masih palsu !
mereka bilang RINDU padahal menipu ! 

Mulut sampahmu berucap ingin bertemu,tapi kala jumpa kau terasa wegah! Tingkah polahmu bergaya manis hanyalah keterpaksaan! 
Bahkan kata-katamu rancu! Kau bilang ingin bercakap! Nyatanya tak ada satu kalimat pun yang jelas terucap! 
Sesal! Kata yang terdengar walau tanpa kau ucap kala kita saling berhadap dalam dudukmu diatas pantat yang kau rasa berat 
Malas,untaian mutiara kata yang terlintas sebab dalilmu yang sibuk akan rutinitas,
Bosan,itulah gambaran yang terbaca diraut mukamu kala kita semeja,

Padahal banyak syair mu yang membuat orang lain terpikat,bahkan menjadikan gelora darah terasa meningkat,membuai syahwat ! 
Tapi sama sekali tak terbukti kala kita hanya berdua saling bertatap
Sering kudengar kau mengajak para pecinta jangan beranjak cepat karena kala jumpa adalah saat ternikmat 
Ah,dasar bangsat! Nyatanya saat jumpa agaknya kau ingin buru-buru minggat,bagai anak panah yang ingin segera melesat dari busur panah nya,yaa hanya sesaat rindumu itu ,kata rindumu palsu, rindumu masih menipu!

Bahkan tak kudengar keluh kesahmu selama kita tidak bertemu,padahal aku tau Kau sering mengumbar cerita itu bersama teman-temanmu, padahal aku mau mendengar langsung dari bibirnya,segala resah gelisahmu sampai detail yang terkecil sambil kau genggam tanganku dengan duduk bersanding lalu ceritamu berbisik mengalir di telingaku bagai nyanyian merdu semilir 

Belum sempat aku menanggapi tapi kau pun sudah beranjak pergi,tak maukah kau mendengar opiniku akan segala kangen mu itu? Ataukah kau memang lebih percaya akan masukan dari yang kau anggap para sahabatmu itu? Aku cemburu bila kamu begitu,kamu harusnya tau cuma aku lah paling sayang padamu, bahkan dibanding para sahabat karibmu,kamu tlah tertipu,itu bukanlah Rindu!

Padahal ada banyak akan kalam-kalamku yang bila kamu mau menetap barang sejenak pasti banyak membantu,menenangkanmu,bahkan memotivasimu,memberi insight inspirasi baru bukan hanya buat kita saja bahkan buat mereka para sahabatmu, 

Aku tau persis rindumu masih palsu,tapi karena rohmahku padamu takkan habis maka aku akan tetap selalu menantimu menunggumu walaupun itu sampai dipenghujung hayatmu. Aku selalu Rindu padamu.

( kholifudin )


Senin, 29 Juli 2019

TARIAN NUR MENTARI

Pancar sang surya menyinari menyorot tajam apapun yang terpapar dihadapnya

Menghangatkan yg kedinginan karena didekap kabut pagi dalam gigil nya

Memanasi hingga mengering,
basah nya keAngkuhan yang melekat dalam kulitnya

Sampai menguap dan lenyap dalam udara,
kedengkian,Amarah memuai !

Tak lagi dia bisa berbangga! Karena keindahan nya melapuk,hingga jadi keriput,hanya mengharu yg dia mampu,Karena dia tersadar dgn mengkerut hanya makhluk tanpa daya yang akhirnya cuma men-debu

Bahkan ada pula yg sampai terbakar! Karena berani menatap ingkar!
Hingga sampai Api menyambar dia pun berkobar , tak sanggup lagi mengusai diri,karena terbudak Nafsiy!

Ada pula yg sembunyi,dia bahkan tak mau terkena sinar,
Karena kekufurannya dia tak mau terpapar,
dibawah penutup-penutup dia coba menghindar,
prasangka nya menduga bahwa tak mungkin terbongkar!

Dasar Buta!
Tentu kau tak mungkin melihat dalam gelap!
Tak jua sadar,padahal tak lama lagi hijab-hijab mu akan tersingkap!
Maka takkan mampu matamu menatap cahaya itu!
Kamu pun akan tergagap,bahkan tiada lagi kau bisa berucap!

Apa Kau mengira bisa melihat tanpa Nur ku!
Mampu kamu melenggang tenang bila tanpa padang surya ku!
Bisa kamu membeda?
Bentuk,rupa,warna, tanpa benderang ku!
Mana Fikirmu, buat lah tipu daya sehebat mu !
Cukup senyum mendidih dimulut syamsu bergejolak,
itulah tawaku dalam bara laksana air yg menantimu sambil beriak-riak!

Tangkaplah kilau ku yg kau anggap mampu
Karena aku tau
Kau takkan mampu berlama-lama menatapku
Cukup sibak kan yg menghalangi pancar ku
Dan berteduhlah bila panasku mulai menyengatmu
Bukankah sehat dan hangat yg kau perlu ?
Tak perlu tamak menyerap sorot ku
Bila kau percaya!
Aku khan selalu datang menemani mu,
Bagaikan tongkat yg sedia dlm kebutaan mu
Sampai kau menjadi Abu.

(kholifudin)


Thanks buat : Al-Fajri ,Ad-Dhuha,tak lupa gelas kopi,para rokok dan korek Api lain waktu kita bernyanyi kembali.